Dari sekian banyak sumber energi terbarukan dan ramah
lingkungan yang ada, salah satunya adalah sumber energi yang berasal dari air.
Sumber energi air ini menjadi alternatif pilihan karena merupakan
sumber energi terbarukan dan tidak menimbulkan polusi. Sumber
energi air merupakan yang terbesar dalam kapasitas dan
pemanfaatannya bila
dibandingkan dengan sumber energi alternatif lainnya.
Selama ini sumber energi yang berasal dari
minyak bumi atau batu bara serta gas alam, merupakan sumber produksi gas karbon terbesar yang
dapat berakibat pada pencemaran lingkungan serta perubahan iklim dunia. Gas
karbon sisa pembakaran yang tidak sempurna ini dapat terakumulasi dalam udara
dan membentuk efek rumah kaca sehingga suhu dibumi menjadi semakin panas.
Pemanfaatan air sebagai sumber energi telah digunakan sejak
jaman dahulu sebagai penggerak mesin penumbuk gandum, sebagai penggerak pompa
dan lain lain. Dan hingga kinipun air sebagai sumber energi masih dimanfaatkan.
Pemanfaatan air yang paling populer saat ini adalah sebagai sumber tenaga bagi
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Kita sebut saja PLTA Jatiluhur, PLTA Saguling serta PLTA
PLTA lainnya yang ada ditanah air sebagai contohnya.
Sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga air ini didapat
dengan cara mengumpulkan sejumlah air yang mengalir dari suatu sungai,
sungai yang dipilih biasanya yang mempunyai aliran sepanjang waktu dan membendungnya pada suatu
bendungan, sehingga air akan mempunyai potensial yang besar untuk mendorong
turbin. Air dijatuhkan dari suatu ketinggian melalui saluran khusus (penstock)
menuju turbin. Turbin akan berputar karena ditabrak oleh energi kinetik air
untuk selanjutnya turbin mempunyai tenaga untuk menggerakan generator sebagai
penghasil listrik dan selanjutnya didistribusikan untuk berbagai keperluan ke
sejumlah wilayah.
Untuk wilayah Indonesia yang merupakan negara tropis yang
mempunyai banyak pegunungan dan hutan adalah merupakan kekayaan tersendiri bagi
PLTA. Pemanfaatan
sumber energi terbarukan berupa air ini harus diperbanyak mengingat kita tidak
dapat bergantung terus menerus pada sumber energi dari fosil berupa minyak bumi. Karena tanpa
disadari cepat ataupun lambat sumber energi minyak akan menjadi barang langka
dan sangat mahal di dunia ini. Dan yang tak kalah penting adalah dampak yang
ditimbulkan dari sisa pembakaran BBM adalah merupakan racun berbahaya dan dapat
merubah tatanan iklim secara global.
Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air PLTA menjadi
pilihan yang baik karena merupakan sumber energi terbarukan yang tidak banyak
menimbulkan dampak yang buruk, malah dengan dimanfaatkannya sungai
sebagai sumber energi PLTA seharusnya kawasan hulu hutan, gunung dan sebagainya
dapat terpelihara demi adanya air yang mengalir sebagai sumber energi bagi PLTA.
Di Jawa Barat dari sebuah sungai Citarum saja dapat dibangun
3 buah PLTA berukuran besar, sehingga bila di Indonesia terdapat puluhan sungai
besar dan dari satu sungai tersebut dibangun lebih dari 1 PLTA, maka
akan dapat dihasilkan
sumber listrik yang besar.
Yang tak kalah penting
dari dibangunnya bendungan bendungan untuk sarana PLTA adalah dapat dijadikan
sebagai sarana pengendali banjir bagi daerah daerah yang berada di hilir. Namun
tentunya biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan memang tidak sedikit
karena luasnya daerah yang harus dibebaskan sebagai penampung air ini. Namun
sangat wajar mengingat tidak hanya listrik saja yang dihasilkan dari bendungan
ini tetapi perekonomian daerah sekitarnya akan hidup seperti irigasi,
perikanan, pariwisata dan yang lainnya. Bendungan juga sebagai penyangga akan
turunnya air secara berlebihan ke daerah hilir, air dari daerah hulu akan lebih
terkendali sehingga banjir besar seperti
di kota Jakarta ini tidak terjadi.
Berikut adalah skema bagaimana sebuah pembangkit listrik
tenaga air bekerja.
Skema Pembangit Listrik Tenaga Air |