22 Desember 2013

Biopori dan fungsinya


Proses Pengeboran lubang Biopori
Bagi warga Kota Bandung dipenghujung tahun 2013 ini sering mendengar istilah BIOPORI. Karena bagi warga Kota Bandung pada bulan Desember ini tengah dilakukan GERAKAN SEJUTA BIOPORI yang dimotori oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil atau yang lebih akrab dipanggil Kang Emil. Aksi ini diadakan dalam rangka upaya untuk mengurangi banjir yang biasa terjadi saat musim hujan tiba di kota Bandung dan sekitarnya. Biopori merupakan salah satu cara paling mudah dari beberapa cara untuk mengurangi banjir yang sering terjadi.
Biopori sebenarnya bukanlah hal yang baru melainkan telah lama ada yang pada awalnya telah dilakukan uji coba dikawasan DKI, namun pada perjalannya kurang mendapat respon dari masyarakat dengan berbagai macam alasan. Baru pada bulan Desembar diadakan suatu gerakan yang mengharuskan adanya lubang lubang biopori dan responnya sangat baik diterima oleh masyarakat.
Disaat musim hujan tiba pemandangan yang biasa kita lihat terutama diwilayah kota kota besar adalah banjir. Banjir ini merupakan dampak dari adanya pembangunan di suatu kawasan. Pembangunan yang ada, sering kali tidak memperhatikan dampak lingkungan yang akan terjadi. Akibat yang ditimbulkannya adalah tertutupnya permukaan tanah dengan lapisan keras seperti beton dan aspal, sehingga jika hujan tiba air tidak akan meresap kedalam tanah melainkan mengalir dan menggenang dipermukaan tanah.  Dampak lainnya adalah pada saat musim kemarau tiba warga sangat kesulitan mendapatkan sumber air bersih sebab sumur sumur menjadi kerontang.
Menurut statistik  pada tahun 2000an air hujan yang terserap kedalam tanah diwilayah perkotaan berkisar 10 – 20 % saja, bandingkan dengan tahun 70an sekitar 80 % an air yang dapat diserap tanah. Bisa dibayangkan apa yang terjadi ?  Ya jika hujan turun air akan membanjiri suatu kawasan, dan bila kemarau masyarakat kekurangan air bersih. Air yang berada dalam tanah terus menerus disedot oleh berbagai aktifitas masyarakat sedangkan pengisian air tanah hanya sedikit saja. Permukaan air tanah dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan akibat dari kurangnya pasokan dari atas.
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak banjir dan kekurangan air saat musim kemarau adalah dengan cara membuat sumur sumur resapan dan lubang lubang resapan air atau istilah yang umum digunakan adalah lubang BIOPORI. Untuk membuat sumur resapan tentu harus mempunyai lahan yang agak besar serta biaya yang tidak sedikit. Alternatif lain yang lebih murah serta tidak memerlukan biaya besar bahkan gratis serta dapat dikerjakan sediri adalah dengan membuat lubang biopori.

Alat bor Biopori
Fungsi dari lubang lubang Biopori:
Fungsi utama lubang biopori adalah untuk memasukan air terutama air hujan yang ada dipermukaan ke dalam tanah dan akan menjadi cadangan air tanah yang dapat digunakan saat musim kemarau tiba, sehingga kawasan akan bebas banjir saat musim hujan tiba. Supaya lubang tersebut berfungsi sebagai lubang biopori maka harus dimasukan sampah organik kedalam lubang tersebut. Sampah ini akan menjadi makanan bagi mahluk dalam tanah seperti cacing dan sebagainya. Mahluk mahluk inilah yang nantinya membuat lubang lubang kecil didalam tanah. Lubang lubang kecil tersebut inilah yang dimaksud dengan lubang BIOPORI.

Manfaat Biopori
Membuat lubang lubang biopor mempunyai manfaat utama mengurangi banjir, menabung air, mengolah sampar organic menjadi kompos, tanah menjadi subur
Bagai mana membuat lubang biopori
Biopori bisa dibuat dengan cara membor tanah dengan alat bor tanah sederhana. Atau bisa juga dengan alat yang lebih sederhana lagi yaitu dengan menggunakan bambu yang ujung bawahnya di belah, dengan cara dicocok. Diameter lubang sekitar 10 cm dan kedalaman lubang sekitar 100 cm (1 M ). Lubang dapat dibuat pada suatu area yang biasa dilalui air saat hujan minimal 2 lubang, sedangkan pada area yang biasa mempunyai genagan air cukup banyak saat hujan bisa dibuatkan lubang lebih banyak dengan jarak lubang antar lubang 1 M.

Tempat manakah yang dapat dibuatkan lubang lubang biopori
Lubang lubang biopori dapat dibuat pada area yang biasanya terdapat air melimpah saat hujan tiba. Lubang dapat dibuat dihalaman rumah, belakang rumah, taman, lorong / gang, jalan, area parkir dan area terbuka lainnya. Lubang yang telah dibuat dapat dibuatkan tutup pengaman berlubang pada bagian atasnya yang dapat dibuka tutup untuk memasukan sampah organic serta pemeliharaan lubang biopori.
Di wilayah perkotaan kehidupan sosial masyarakat tidak lagi seperti kehidupan didesa yang penuh rasa kekeluargaan dan sifat gotong royong yang tinggi. Nah dengan adanya Gerakan Sejuta Biopori ini tanpa disadari dapat menciptakan suasana gotong royong penuh keakraban diantara warga yang beramai ramai bekerja sama dalam melakukan pembuatan lubang biopori.

Diharapkan gerakan ini dapat berlanjut terus tanpa bantuan pemerintah lagi mengingat proses pembuatannya yang sangat murah bahkan gratis, manfaatnya yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. Harapannya kedepan adalah semua air hujan yang berasal dari atap rumah, atap gedung, atap mall,  area parker, taman taman serta tempat tempat lainnya tidak lagi mengalirkan air hujannya ke selokan atau ke jalan melainkan menyalurkannya ke lubang lubang biopori. Biarkan drainase berfungsi sebagaimana mestinya yaitu hanya sebagai penyalur air hujan dari jalan saja, tidak ditambah air dari tempat lainnya.
Nah di Kota Bandung telah dimulai aksi ini, bagi teman teman dimanapun berada terutama dikota kota besar silahkan mulai sekarang anda meniru aksi yang dilakukan teman teman dari Bandung untuk dapat membuat lubang lubang biopori tanpa harus menunggu peliut start dari pemerintah daerah masing masing.
Semoga daerah andapun terbebas dari banjir.