Baterai
selama ini dikenal sebagai bahan beracun karena menggunakan bahan kimia berbahaya. Namun kini para ilmuwan Rice
Univercity dan City College of New York berhasil mengembangkan beterai ramah
lingkungan dari tanaman yang tidak berbahaya jadi aman bagi manusia dan
lingkungan.
Pada beterai ramah lingkungan ini katoda terbuat dari ekstrak tanaman mader. Para ilmuwan membuat baterai
dari bahan tanaman bukan logam sehingga lebih murah serta lebih aman bagi
lingkungan.
Menurut Arava
Leela Mohana Reddy seorang insinyur di Rice mengatakan bahwa membuat baterai
lithium ion sebesar 1 Kwh sama dengan melepas karbon dioksida sebesar72 Kg ke
udara, namun dengan material yang terbuat dari tanaman ini hasilnya akan lebih
ramah lingkungan. Molekul molekul karbonal dan hidroksil dapat dilalui electron
sehingga dapat dijadikan katoda baterai, molekul dari bahan biologis tersebut
juga dapat berkoordinasi dengan lithium.
Umumnya pembuatan baterai biasanya melalui proses yang rumit dan mahal
tetapi tidak demikian dengan baterai biologis ini, karena proses pembuatannya cukup menggunakan suhu ruangan tanpa proses yang rumit sehingga
didapatkan dengan biaya lebih murah. Dengan memakai purpurin sebanyak 1 gram
para ilmuwan dapat membuat setengah sel baterai dengan kapasitas 90 mAh.
Semoga
kedepan setelah melalui riset lebih lanjut dan penyempurnaan baterai biologi ini dapat diproduksi secara massal sehingga didapatkan baterai murah dan lingkungan akan lebih hijau.
Sumber: HU Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar