4 November 2012

Membuat Alat Penghemat Listrik

Membuat Alat Penghemat Listrik

Dijaman sekarang kebutuhan akan listrik sudah bukan kebutuhan sekunder lagi Tetapi merupakan kebutuhan primer yang wajib ada pada setiap rumah ataupun tempat bisnis. Bagi masyasakat pedesaan yang belum terjangkau PLN dengan gigih dan berbagai cara dilakukan untuk dapat mendapatkan aliran listrik demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, apalagi kita yang berada di perkotaan pasokan listrik memang harus ada untuk melakukan kegiatan sehari hari yang sebagian besar menggunakan aliran listrik yang dipasok dari PLN sebagai produsen listrik Negara.
Karena kita menggunakan listrik Negara berarti kita harus membayar terhadap listrik yang kita gunakan selama sebulan. Jumlah pemakaian listrik akan dihitung dengan Kwh meter pada saat peralatan listrik digunakan apakah itu lampu, TV, radio, computer, pompa air dan 1001 macam peralatan lainnya, setelah didapatkan angka pada Kwh meter yang dicatat setiap bulan oleh petugas pencatat lalu dihitung kedalam rupiah dan angka itulah yang mesti kita bayar ke pihak PLN selaku pengelola listrik di negeri ini.
Peralatan listrik yang kita pakai terbagi dalam 2 kelompok yakni:
1.      Alat listrik yang mengandung filament/ pemanas seperti lampu bohlam, setrika, rice cooker, dispenser air galon dll
2.      Dan alat listrik yang mengandung induksi antara lain:
·      Lampu TL ( neon ) “jadul” yaitu lampu neon yang masih memakai ballast trafo.
·      Mesin pompa air.
·      Mesin cuci.
·      Vacum cleaner.
·      Lemari es
·      Mesin jahit.
·      AC.
Alat alat listrik yang mengandung induksi cenderung membuat pemakaian listrik dirumah menjadi boros, sehingga perlu mencari cara dengan memasang alat yang dapat menghemat pemakaian listrik di rumah.
Nah untuk dapat mereduksi listrik induksi yang dihasilkan dari peralatan listrik yang mengandung listrik induksi dirumah adalah dengan memasang filter yang berupa kapasitor pada jaringan listrik dirumah. Sehingga induksi balik yang dihasilkan dari induksi pada sebuah peralatan elektronik dapat difilter. Kapasitor ini dapat dibeli ditoko peralatan elektronika atau alat alat listrik / toko peralatan pompa air.
Maaf untuk bahasa teorinya saya kurang mengerti, namun yang saya praktekan adalah demikian.
Alat ini dapat dipasang pada stop kontak (colokan listrik) langsung. Untuk menghasilkan efektifitas yang baik sebaiknya alat ini dipasang pada stop kontak yang paling dekat dengan Kwh meter. Jika tidak ada, maka anda harus membuat stop kontak baru yang berdekatan dengan Kwh meter atau mengambil saluran dari kotak sikering. Saran saya jika anda kurang paham tentang “perlistrikan” sebaiknya minta bantuan pada teman yang mengerti tintang ilmu listrik.
Sebelum membuat alat ini permanen silahkan dibuktikan terlabih dahulu
Caranya adalah sebagai berikut :
Matikan dari operasional semua alat listrik yang tidak akan di test.
 Nyalakan pompa air atau boleh juga alat lainya seperti AC, mesin cuci dan lainnya, tanpa kapasitor.
Ukurlah arus yang dihasilkan pada pengoperasian pompa air tersebut dengan ampermeter.
Atau hitunglah putaran Kwh meter dalam tiap menitnya untuk menghitung putaran dengan Kwh meter pastikan semua alat listrik yang tidak dihitung harus dalam keadaan mati.
Setelah dapat diamati kuat arus atau jumlah putaran dalam tiap menitnya terhitung, pasanglah kapasitor diparallelkan dengan pompa air.
Sekarang amati amper meternya atau Kwh meter apa yang terjadi, niscaya berubah.
Alat listrik yang tidak terpengaruh oleh kapasior adalah alat listrik seperti lampu neon elektronik dan yang bersifat pemanas / filament seperti setrika, dispenser air gallon, lampu bohlam pijar, rice cooker dll
Setelah diketahui perbedaan antara menggunakan kapasitor dengan tidak menggunakan kapasitor maka alat penghemat listrik dapat ditempatkan secara permanen dan pemasangan terbaik adalah adalah sedekat mungkin dengan KWH meter.




Demikian yang saya sampaikan semoga dapat diambil manfaatnya sambil belajar.

Catatan :
1.      Alat ini hanya efektif apabila digunakan pada peralatan listrik yang bersifat induksi seperti pompa air, AC, Mesin cuci.
2.      Alat ini tidak efektif pada peralatan yang bersifat filament / pemanas seperti setrika, dispenser air panas, lampu pijar.




2 komentar:

Anonim mengatakan...

makasih gan infonya. bisa saya praktekan langsung di rumah

Setiyono
princsetiy@yahoo.com
www.jayabhaya.com
From : Yogyakarta Special Region

Diway mengatakan...

OK Pak Setiyono Selamat mencoba semoga bermanfaat.