Bahasan saya kali ini tentang aki basah dan aki kering
Pada suatu saat datang seorang teman dengan sepeda motornya
dan bertanya mana yang lebih baik antara aki basah ataukah aki kering untuk
mengganti aki motornya yang udah mati.
Jawaban terbaik tentu ada pada kebutuhan, kedua jenis aki
mempunyai kelebihan masing masing dan semuanya akan tergantung pada
keperluannya.
Ada tiga
jenis aki yang umum digunakan saat ini yaitu:
Aki basah,
Aki kering , Aki hybrid
Aki Basah
Aki basah dapat dilihat dari bentuk fisiknya yang dapat terlihat
deretan tutup untuk
mengisi air pada bagian atasnya, ada juga saluran pernafasan guna membuang uap air dan chasingnya yang transparan berguna untuk
melihat permukaan elektrolit yang ada dalam aki yang berisi asam sulfat atau
bahasa kimianya H2SO4, sementara bahasa sehari hari disebut aki sir (zout zuur).
Ya karena memang aki basah memerlukan perawatan lebih dibanding aki MF (aki
kering), jadi kondisi air aki harus selalu dijaga jangan sampai permukaan air
berada dibawah tanda LOWER LEVEL, jika
sudah berada pada level bawah maka harus segera ditambah air murni (air aki yang kemasan botol biru) sampai batas
UPPER LEVEL yaitu batas paling atas untuk posisi pengisian air. Kondisi air yang
kurang dapat menyebabkan aki tidak bekerja secara optimal dan bila di
biarkan lama kelamaan
aki menjadi rusak. Air aki dapat berkurang dikarenakan oleh
pemakaian yang ekstra berat seperti saat starter atau saat pengisian (charging)
ditambah suhu dari sekitar mesin yang tinggi, kondisi ini membuat suhu aki meningkat dan air aki akan menguap.
Pemeriksaan berkala untuk menjaga permukaan air mutlak dilakukan misalnya
sebulan sekali untuk memeriksa tinggi level air.
Aki Kering
Aki kering atau yang
lebih tepatnya adalah aki MF ( aki bebas perawatan ) terlihat dengan bentuk fisiknya
berwarna gelap/hitam, pada bagian atasnya bersih tanpa terlihat deretan tutup
pengisi air aki, juga tidak ada saluran nafas yang terdapat pada
chasingnya.
Ada dua jenis aki MF menurut bahan elektrolitnya, yaitu jika membeli aki baru
ada yang perlu mengisi terlebih dahulu cairan elektrolitnya sebelum dipakai,
pengisian ini dilakukan hanya sekali saja saat aki baru dibeli, dan ada pula
yang benar benar kita tidak melakukan apa apa jadi tinggal dipasang saja pada
kendaraan. Pada aki MF yang kedua biasanya elektrolitnya berupa gel untuk
menghindari dari penguapan cairan.
Dengan aki
jenis MF ini kita terbebas dari ritual pemeriksaan kondisi permukaan air,
paling paling entah 3 atau 4 bulan sekali kita cek serta dibersihkan dari
kotoran yang menempel pada terminal positip dan negatip dari aki tersebut
supaya kontak penyambungan bekerja optimal. Aki MF mempunyai harga yang lebih
tinggi dibanding aki basah, hal ini wajar mengingat teknologi yang
digunakannyapun berbeda serta kemudahan
dalam penggunaannya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan aki MF ini
yaitu cara charging atau cara pengisian aki dimana arus pengisian yang baik
adalah sepersepuluh dari kapasitas aki. Contohnya Aki dengan kapasitas 5Ah (5
Amper per jam) arus pengisiannya adalah 0.5 Amper selama sekitar 10 jam. Bisa
juga dilakukan pengisian dengan cara cepat misalnya ingin sekitar 5 jam saja
berarti arus pengisian sebesar 1 Amper. Untuk sistim pengisian dengan cara
cepat, charger harus dapat berhenti mengisi secara otomatis apabila kondisi aki
telah penuh. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu aki tidak panas, jika suhu
aki panas akan berakibat rusaknya aki karena terjadi pengeringan elektrolit dengan
cepat atau bila panas sangat berlebihan aki dapat meledak karena aki jenis ini
tidak mempunyai saluran pernapasan.
Maka pada aki MF pada kemasan biasanya tertulis petunjuk arus
pengisian yang dianjurkan. Hal yang berbeda dengan aki basah yang tidak
tertulis petunjuk arus pengisiannya.
AKI Hybrid
Aki hybrid
merupakan aki jenis basah namun mempunyai kelebihan yaitu pengurangan air
terjadi dalam waktu yang lama. Jadi pemakai dapat memeriksa kondisi aki sekitar
empat hingga lima bulan sekali. Penguapan air yang terjadi dalam aki tidak
sepenuhnya menguap keluar akan tetapi uap air akan ditampung dalam tempat
khusus dan dikondensasikan
menjadi air kembali lalu digunakan kembali bersama elektrolit yang ada, sehingga
terjadi siklus dalam aki.
Nah dari uraian diatas timbul pertanyaan manakah yang lebih baik antara aki basah dan aki kering. Jawaban yang baik mungkin jika Anda seorang yang gemar/hobi merawat kendaraan mungkin bisa memilih aki basah mengingat harganya yang jauh lebih ekonomis dibanding aki MF. Namun jika anda seorang hanya seorang pemakai kendaraan saja maka pemilihan aki MF lebih cocok meskipun harganya lebih mahal 35% sampai 45% dari aki basah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar