6 Januari 2013

Kerja Karburator Konvensional

Pada sebuah mesin ( motor bakar ) ada salah satu bagian yang sangat penting dari sekian banyak bagian. Bagian tersebut adalah karburator. Pada sebuah mesin ber BBM supaya dapat berkerja haruslah mempunyai pasokan sumber energy berupa bensin. BBM bensin tidak serta merta masuk langsung kedalam ruang bakar namun harus dilakukan pencampuran dengan udara supaya dapat dibakar oleh pemantik berupa busi. 
Karburator merupakan part / alat yang mengolah bensin cairan menjadi gas, bensin dicampur dengan udara dengan perbandingan yang sesuai untuk mendapatkan kerja yang optimal pada mesin. Secara kasar kerja karburator dapat diibaratkan seperti semprotan obat nyamuk atau sprayer pada alat untuk mengecat. Kecepatan mesin juga diatur oleh alat ini dengan mengatur udara serta bensin yang masuk ke rung bakar melalui naik turunnya skep. 
Karburator pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Karl Benz. Karburator mengalami perkembangan karena disesuaikan dengan perkembangan yang dibutuhkan, mulai dari sistim konvensional hingga yang paling canggih yang dikontrol dengan elektronik /computer. 
Secara garis besar karburator yang paling umum digunakan ada dua jenis, yakni karburator jenis konvensional menggunakan skep venturi dan karburator jenis vacum VC.
Pada karburator jenis skep, udara yang masuk akan diatur oleh penarik gas menuju skep, dibagian bawah skep terdapat jarum skep yang akan mengatur banyaknya jumlah bensin yang diperlukan. Jadi jika pedal gas ditarik berarti membuka skep, maka udara akan banyak terhisap oleh mesin, sementara jarum skep juga tertarik sesuai skepnya sehingga bensin akan keluar dari needle jet yang tertarik oleh hisapan piston.
Karburator Skep

Skema Karburator Venturi




Cara Kerja
  • Udara masuk karena tertarik oleh langkah hisap piton. 
  • Saat udara melalui venturi, bensin keluar melalui needle jet berupa kabut. 
  • Pilot jet mengambil bensin pada putaran idle / langsam, pencampuran komposisi bensin dengan udara dilakukan oleh setting idle (jumlah bensin tetap), saat putaran running bensin yang melalui pilot jet hampir tidak berpengaruh dan tugasnya diambil oleh needle jet. 
  • Needle jet untuk saluran bensin pada putaran tinggi, jumlah bensin tergantung pada posisi jet needle melalui tarikan kabel gas (jumlah bensin tidak tetap) 
  • Semakin tinggi sekep ditarik keatas maka semakin banyak udara dan semakin banyak bensin yang mengalir maka putaran mesin semakin cepat. 
  • Setting idle untuk mengatur kompisisi perbandingan bensin dengan udara . 

Itulah uraian sederhana tentang karburator venturi atau karburator konvensional, untuk karburator jenis vacuum mudah mudahan dapat diposting pada postingan mendatang.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Cara nyetingnya gmana om?
Apa aja yg diputar dan berapa kali putaran?

Diway mengatakan...


Cara setting karburator adalah sbb :
- Putar baut pengatur idle / langsam (posisi baut tepat berada di samping tabung skep sebelah kanan) sehingga putaran mesin berada diatas putaran langsam / putaran langsam.
- Selanjutnya atur baut setting idle (posisi baut lebih bawah dari baut langsam) aturlah baut hingga didapat putaran mesin paling tinggi.
- Putar balik baut langsam sampai didapat putaran mesin rendah kembali ( tetapi tetap di atas putaran langsam).
- Tarik grip gas dengan cepat, perhatikan kondisi putaran mesin apakah mberebet atau nembak. Jika hal itu terjadi, atur lagi sedikit demi sedikit baut setting idle dengan putaran ke kiri atau ke kanan.
- Setelah di dapat putaran mesin yang enak kembalikan baut langsam pada posisi putaran langsam.
Mudah mudahan dimengerti terima kasih atas kunjungannya.