7 Januari 2013

Karburator Vacum Bahan Bakar Lebih Irit


Pada saat yang telah lalu pernah dibahas tentang karburator konvensional atau karburator ventury yaitu sebuah alat yang berfungsi merubah bahan bakar cair (bensin) menjadi gas yaitu suatu campuran antara udara dengan bensin dengan perbandingan tertentu sehingga mudah dibakar dalam ruang bakar melalui pemantik api busi, sehingga gas menjadi terbakar dalam ruang kompresi selanjutnya berubah menjadi tenaga.
Maka dalam berkendaraan ada istilah tarik gas, injak gas dan istilah lainnya untuk melajukan kendaraan. Jadi untuk menjalankan kendaraan yang diperlukan sebenarnya adalah mengatur volume gas campuran udara dengan bahan bakar supaya sesuai dengan laju kendaraan.
Dewasa ini jenis karburator mengalami perkembangan teknologi guna menyesuaikan dengan tuntuan akan emisi gas buang yang ramah lingkungan berdasarkan regulasi Euro 2 serta penghematan bahan bakar. Karburator yang dimaksud adalah jenis karburator vacum atau constan vacuum (CV).
Karburator Vacum ini dapat dengan mudah dikenali dengan melihat bentuk fisiknya yang tidak terdapat kabel grip pada bagian atasnya yang biasanya berhubungan dengan skep. Pada bagian atasnya hanya berupa penutup logam datar tanpa ada kelengkapan lainnya. Karburator vacum saat ini populer digunakan pada motor motor jenis matic. Motor motor matic terkenal akan borosnya penggunaan bahan bakar.
Karburator Vacum
Karburator CV mempunyai keunggulan dalam penghematan bahan bakar karena supply bahan bakar akan diberikan oleh karburator berdasarkan permintaan mesin, hal ini tidak dimiliki oleh karburator jenis karburator ventury atau karburator skep konvensional. Pada karburator ventury, Jika seseorang menarik grip gas berarti memasukan bahan bakar terlebih dahulu ke mesin dan selanjutnya berjalan. Sedangkan pada karburator vakum dengan menarik grip gas berarti memasukan udara dahulu ke mesin dan bahan bakar belakangan.
Jika pada karburator ventury skep diangkat melalui tarikan handle grip gas sedangkan pada karburator vacum skep diangkat berdasarkan tingkat kevacuman pada hisapan piston. 

Kerja karburator vacum 
Pengaturan putaran mesin tidak diatur oleh skep melainkan oleh klep kupu kupu. Pada putaran mesin rendah skep akan berada di bawah karena terdorong oleh pegas skep, sehingga bahan bakar hanya sedikit yang dihisap kedalam mesin karena jarum skep menutup pada main jet. Jika klep kupu kupu dibuka maka udara akan lebih banyak masuk kedalam ruang bakar, piston akan lebih cepat menarik udara akhirnya terjadi kevacuman yang lebih besar. Disaat itu membran pada skep tertarik oleh vacum sehingga membran naik membawa piston skep dan jarum skep. Akibat dari naiknya jarum skep main jet terbuka lebar dan bahan bakarpun keluar tertarik bersama udara.
Dengan teknik seperti ini bahan bakar yang keluar akan lebih konstan dan hanya berdasarkan pada tingkat kevacuman pada ruang bakar. Jika putaran mesin tinggi bahan bakar yang dibutuhkan akan banyak, sebaliknya jika putaran mesin rendah maka bahan bakar akan sedikit yang dibutuhkan meskipun grip gas ditarik dalam dalam. Kebutuhan bahan bakar akan menyesuaikan sendiri dengan putaran mesin.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pada karburator ventury konvensional, bahan bakar keluar terlebih dahulu, baru mesin berakselerasi saat grip gas ditarik meskipun putaran mesin masih rendah.
Sedangkan pada karburator vacum bahan bakar akan keluar sesuai dengan permintaan putaran mesin, meskipun grip gas ditarik dalam dalam.
Bagi para pembalap karburator jenis ini tidak disukai karena mempunyai alasan kurang resonsif saat grip gas diputar sehingga akselerasi lambat. Ya karena saat grip gas dibuka yang masuk adalah udara terlebih dahulu, sedangkan bahan bakar akan masuk setelah mesin berakselerasi sesuai dengan keadaan putaran mesin.

Tidak ada komentar: