19 April 2015

Bhaskara 86

Mendengar alunan musik instumental Jazz Fusion yang dimainkan Bhaskara 86 yang berjudul "Putri" dari sebuah stasion radio, mengingatkan kembali akan 30 tahunan yang lalu. Dimana ketika itu, Bhaskara tampil di TVRI. Dengan penampilannya yang energik, saya sempat terpikat akan permainan band tersebut. Sehingga akhirnya memutuskan untuk membeli kaset dari salah satu band terbaik tanah air dengan genre jazz fusion ini.
Sebuah kaset bersampul biru dengan foto personel band berbaju putih, bertuliskan Bhaskara 86, sempat saya beli dengan hanga Rp.2250. Lagu lagu yang diusung dalam album tersebut digarap secara apik, variatif dan tidak pernah bosan untuk dinikmati sampai saat ini, meskipun usianya sudah hampir 30 tahun.
Lalu siapakah grup musik Bhaskara 86 itu.
Bhaskara 86 adalah salah satu grup musik terbaik di tanah air dengan genre Jazz Fusion. Bhaskara merupakan grup musik pertama Indonesia yang berkesempatan bermain di North Sea Jazz Festival di Den Haag, yaitu suatu ajang perhelatan jazz tahunan yang diadakan di Belanda. Bhaskara terbentuk pada juni 1985 atas peran Ireng Maulana yang bertindak sebagai produser dan supervisor pertunjukan. Pada tahun itu pula dibawah tanggung jawab PT Bhaskara Production pimpinan Peter F Ghonta berangkatlah Bhaskara ke Belanda untuk mengikuti ajang festival jazz tahunan di Den Haag Belanda. Penampilannya sangat sukses, sehingga tahun berikutnya Bhaskara diberi kesempatan kembali untuk tampil di North Sea Jazz Festival oleh pihak panitia.

Formasi awal Bhaskara 85 adalah :
  • Udin Zach pada saxophone dan flute, 
  • Didi Hadju pada piano, 
  • Bambang Nugroho pada keyboard, 
  • Perry Pattiselano pada bass, 
  • Kiboud Maulana pada gitar, 
  • Luluk Purwanto pada biola, 
  • Karim Suweileh pada drum, 
  • Dullah Suweileh pada perkusi, 
  • Nunung Wardiman sebagai vokal. 

Dalam permainan musiknya pada ajang North Sea Jazz Festival, Bhaskara dianggap sangat sukses dengan memainkan lagu yang sangat mewakili Indonesia. Diantaranya lagu "Es Lilin, Betawi,". Tahun 1986 Bhaskara kembali tampil di North Sea Jazz Festival untuk kedua kalinya. Setelah sukses dalam ajang festival di Den Haag Belanda, Bhaskara merekam album pertamanya pada tahun itu juga yang produksi Bhaskara Musik Produktion dibawah label Aquarius Indonesia Record dengan nama BHASKARA 86. Setelah sukses merekam album, Bhaskara banyak menjalani tour pertunjukan di berbagai daerah di tanah air. Lagu lagu yang dimainkan betul betul memukau penikmat jazz fusion pada saat itu. Seperti pada lagu Betawi yang menyematkan nada nada betawi yang dimainkan oleh lengkingan biolanya Luluk Purwanto.

Berbeda dengan formasi Bhaskara pertama tahun '85, di tahun '86 formasi mengalami sedikit perubahan. Formasi baru personel Bhaskara 86 adalah 
  • Udin Zach - flute dan saxophone, 
  • Djoko WH - gitar, 
  • Mates - bass, 
  • Bambang Nugroho - piano,
  • Didi Hadju - keyboard, 
  • Luluk Purwanto - biola dan vokal, 
  • Karim Suweileh - drum, 
  • Dullah Suweileh - perkusi 
  • Vonny Sumlang - vokal 

Pada formasi ini Vonny Sumlang menggantikan peran Nunung Wardiman yang harus melanjutkan pendidikan di Perancis.
Pada penjualan kaset album Bhaskara 86 berhasil membukukan hingga 75 ribu kaset, suatu angka yang luar biasa untuk pemasaran lagu bergenre jazz di Indonesia. Ada sebuah lagu dari album Bhaskara 86 yang hampir semua orang hafal atau paling tidak mengenal dengan lagu ini, meski kebanyakan tidak hafal dengan judul lagu serta yang membawakannya. Karena lagu ini sempat dijadikan sebagai jinggel di akhir acara berita Seputar Indonesia di RCTI. Lagu tersebut berjudul "Betawi". Permainan dari pemain biola wanita cantik pada lagu Betawi, mampu menghadirkan nuansa khas daerah betawi. Selain lagu betawi ada lagu populer lainnya, "Putri". Lagu ini merupakan ciptaan Yanti R yang merupakan kependekan dari Siti Hardiyanti Rukmana, atau lebih dikenal dengan mbak Tutut.
Ada yang unik dengan lagu lagu pada album Bhaskara yaitu hadirnya seorang pemain biola wanita cantik. Luluk Purwanto seorang violis yang menjadi primadona dalam grup Bhaskara dengan permainan biola hijaunya. Di album ini Luluk Purwanto bermain pada lagu "Betawi, Putri, Februariy 17". Permainan biolanya sangat memukau terutama pada lagu putri yang dimainkan dengan tempo lambat sangat terasa menusuk perasaan. Selanjutnya pada lagu "Betawi" Luluk Purwanto mampu membawa nuansa kita solah berada di Betawi dengan memasukan nada nada betawi pada lagu tersebut. 


Album Bhaskara 86 terdapat 9 lagu,
Side A : 
  • Feeling High ciptaan Udin Zach, Rudi Ghonta. 
  • Let's Do It Together cipt Bambang Nugroho. 
  • Putri cipt Yanti R. 
  • Woman In Space cipt Udin Zach. 

Side B : 
  • Life Is Too Short To Worry cipt Udin Zach, Rudi Ghonta. 
  • One Lonoly Flute cipt. Udin Zach dan Brian Batie
  • Betawi cipt Udin Zach
  • Februari 17 cipt Udin Zach
  • Staircase cipt Bambang Nugroho.


Lagu Putri dirilis ulang dengan menyertakan vokal Harvey Malaiholo pada tahun 1991. Setelah sukses pada album pertama di tahun 86, Bhaskara mengeluarkan album kembali di tahun 1987 untuk yang kedua kalinya, albumnya diberi judul "Lady Bird", lagu yang sempat hits diantaranya "Bayang bayang". Namun album ini tak sesukses album pertamanya. Lagu lagu pada album ini terkesan lebih datar, lebih ringan mungkin untuk menembus selera pasar agar jazz bisa lebih diterima masyarakat Indonesia. Dengan demikian penikmat musik pop justru mengenal Bhaskara setelah kemunculan album Lady Bird
Tahun 1991 meski Bhaskara telah ditinggal Luluk Purwanto yang pindah ke Eropa mengikuti suaminya Rene van Helsdingen, ternyata masih sempat mengeluarkan album ketiga dengan nama "Bhaskara 91". Bhaskara merilis albumnya atas dukungan manajemen Citra Dharma Bali Satya, melalui label Lolypop Record. Walaupun Bhaskara memiliki vokalis utama Vonny Sumlang, pada album volume ketiganya, Bhaskara '91 mengundang banyak bintang tamu untuk menyumbangkan vokalnya. Bintang tamu yang hadir diantaranya Harvey Malaiholo, Ermy Kullit dan Andi Meriem Matalatta .Di album ini Yanti R menyumbang 4 lagu ciptaannya  dan masing-masing dinyanyikan oleh 4 vokalis yang berbeda. Setelah album ke tiga, Bhaskara mulai vakum dan tak pernah mengeluarkan album lagi. Apalagi setelah wafatnya pimpinan Bhaskara Udin Zach karena sulit untuk dicarikan penggantinya. Udin Zach sangat produktif di Bhaskara dengan ciptaan lagunya yang sangat mendominasi pada album album Bhaskara. Selain itu Udin Zach merupakan pemain saxophone terbaik yang pernah dimiliki Indonesia selain Embong Raharjo.
Sayang untuk album volume 2 Bhaskara  'Lady Bird" kaset yang saya miliki hanya bertahan beberapa bulan saja karena rusak. Dan untuk album volume 3 :Bhaskara 91 saya tidak sempat membeli kasetnya.


Daftar lagu pada album ke 2 Lady Bird
  • Si Hitam cipt Udin Zach
  • Happy Hour cipt Bambang Nugroho danRudy Ghonta
  • Evening On The Beach cipt Udin Zach, Luluk, Rene
  • Morning Comes cipt Bambang Nugroho
  • Lady Bird cipt Udin Zach
  • Gejolak Diri cipt Djoko WH
  • Sunday 14th cipt Peter F Ghonta
  • Kaki Lima cipt Udin Zach
Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita.