7 Maret 2015

Memperingati Hari Perempuan Interasional

Ada yang tau ada apa dengan tanggal 8 Maret ?  Ya, sebagian orang mungkin sudah mengetahuinya, sedang sebagian lagi tidak mengetahui dengan tanggal 8 Maret. Tanggal 8 maret diperingati setiap tahun di berbagai Negara sebagai Hari Perempuan Internasional. Hari tersebut merupakan hari besar bagi kaum perempuan diseluruh dunia, untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan dalam bidang ekonomi, politik dan sosial, dan dirayakan diseluruh dunia.

Latar belakang Hari Perempuan Internasional
Perayaan ini dilatar belakangi peristiwa sejarah dalam memperingati peristiwa kebakaran pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada tahun 1911 yang mengakibatkan 140 jiwa perempuan meninggal dunia.
Perayaan ini pertama kali digagas ditengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan protes mengenai kondisi kerja.  Tanggal 8 Maret 1857 di New York kaum perempuan melakukan protes atas apa yang mereka rasakan dengan kondisi kerja yang sangat buruk serta gaji yang rendah. Pengunjuk rasa di serang dan dibubarkan polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh pada bulan maret dua tahun kemudian.
Di Barat Hari Perempuan Internasional diperingati pada tahun 1910an dan 1920an namun kemudian menghilang. Perayaan ini kemudian hidup kembali setelah bangkitnya feminisme pada tahun 1960. Selanjutnya tahun 1975 PBB mulai menseponsori Hari Perempuan Internasional.  
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Perempuan_Internasional

Penghargaan pada kaum perempuan                               
Melihat sosok perempuan apa yang ada dalam benak kita. Menurut saya, perempuan merupakan sosok yang luar biasa. Kita semua dapat merasakan kasih sayang serta kerja keras seorang perempuan yang sangat luar biasa. Tanpa pernah mengeluh sedikitpun, karena ternyata perempuan harus memulai tugas disaat yang lain masih tidur. Bekerja menyiapkan sarapan bagi  anggota keluarga, mencuci, mengepel, bersih bersih rumah, membesarkan serta mendidik anak dengan penuh ketulusan serta kasih sayang yang tak pernah berkurang sedikitpun. Rela bangun ditengah malam karena buah hatinya menagis karena merasa lapar. Tidak ada jam kerja yang membatasi tugasnya, bangun paling pagi, tidur paling malam.. Bagi perempuan yang berkarir tugaspun menjadi berlipat. Tugas rumah telah dilakukan sejak hari masih gelap, lalu dilanjutkan disaat sore setelah pulang kerumah berlanjut hingga malam.. Saya tak bisa membayangkan jika dirumah tidak ada perempuan. Tugas perempuan tidak bisa dianggap enteng. Sebuah tatanan kehidupan keluarga akan pincang jika tidak ada sosok perempuan karena dalam keluarga setiap anggota mempunyai peran masing masing. Ada yang mencari nafkah, juga ada yang mengurus rumah. Ini merupakan peristiwa yang harus dihargai kepada para kaum perempuan yang berperan penuh sebagai pendamping dalam keluarga, masyarakat dan Negara.

Masih ada keprihatinan.
Tetapi disaat saya merasa bangga dan kagum pada sosok perempuan, ternyata saya tidak bisa menutup mata melihat kenyataan yang ada. Bahwa masih banyak ditemukan ketidak adilan yang menimpa kaum perempuan. Rasa prihatin terhadap perempuan datang ketika melihat berita tentang berbagai macam penderitaan serta kekerasan yang menimpa sebagian kaum perempuan. KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih menghiasi kolom kolom berita dalam berbagai media. Kasus traffiking juga masih sering kita dengarkan beritanya. Kasus pelecehan terhadap perempuan kerap kali terjadi. Juga masih banyak perempuan menjadi obyek kekerasan dan menjadi kambing hitam dalam keluarga. Berbagai masalah perempuan yang menjadi TKI diluar negeri merupakan penderitaan tersendiri bagi mereka. Mereka menanti pembelaan dari kita atas berbagai macam kasus yang terjadi, mereka adalah pahlawan pahlawan dalam mendatangkan devisa bagi negeri ini. Ternyata masih banyak ketidak adilan yang diperoleh kaum perempuan dinegeri ini. Hal ini mesti diperjuangkan untuk menghargai hak hak kaum perempuan.
Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional ini saya sangat berharap bahwa segala bentuk ketidak adilan yang menimpa kaum perempuan segera berakhir. Kita melihat perempuan bukan sebagai obyek pelampiasan nafsu, ataupun mahluk yang bisa di ini dan itu, namun menempatkan perempuan sebagai makhluk sosial sebagai pendamping yang bisa bekerja sama dalam kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat hingga kehidupan bernegara.


SELAMAT HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL