Pada awal bulan Mei ini
kita semua terbelalak, kaget dan seperti tidak percaya menyaksikan berita dari
berbagai media, bahwa pada jaman modern ini masih ada orang yang berani melakukan
tindakan perbudakan terhadap
saudaranya sendiri demi mencapai suatu tujuan. Namun syukur Alhamdulillah
perbudakan yang berlangsung di pabrik
panci / kuali milik Yuki Irawan Ini telah terbongkar dan
saat ini tengah ditangani pihak berwajib. Yuki Irawan telah ditangkap bersama
para mandor dari pabrik tersebut untuk mempertanggung jawabkan perbuatan terhadap kejahatan kemanusiaan tersebut.
Biarlah kasus perbudakan tersebut telah ada pihak
yang mengurusnya, saya sih tidak akan ikut
ikutan, sebab kali ini saya hanya akan membicarakan apa, serta sejarah
perbudakan di dunia ini.
Apakah budak itu?
Budak adalah manusia
yang terbelenggu hak azasinya sebagai manusia bebas dan bermartabat. Seorang
budak diperas baik fisik maupun mentalnya. Seorang budak harus memenuhi apapun
kehendak tuannya, bila tidak sesuai dengan kehendak tuannya maka dia akan
mendapat hukuman, biasanya hukumannya berupa siksaan.
Bila kita melihat
pyramid yang megah di Mesir, benteng raksasa di China, bangunan tersebut
merupakan hasil karya dari para budak. Bangunan bangunan tersebut dibeli dengan
keringat dan darah bahkan ribuan nyawa para budak. Di Indonesia juga telah
tercatat sejarah hitam paling kejam mengenai perbudakan ini yakni sekitar tahun
1808. Saat itu pemerintah Hindia Belanda membangun jalan dari Anyer hingga
Panarukan dengan mempekerjakan puluhan ribu orang orang pribumi dengan paksa.
Pembangunan jalan yang berjarak sekitar 1000 Km tersebut dan selasai dalam kurun
waktu 1 tahun, telah memakan korban kurang lebih 12000 orang meninggal akibat
siksaan dari para tentara Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem
Daendels. .
Perbudakan telah dilakukan
ratusan tahun yang lalu oleh bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris,
Perancis sejak abad ke 14 hingga abad ke 18.
Sejarah perbudakan
Awal terjadi perbudakan
dimulai saat bangsa Afrika yang saat itu menjadi bangsa berdaya di datangi oleh
bangsa bangsa Eropa pada abad penjelajahan. Bangsa Eropa menjalin hubungan
dagang dengan Bangsa Afrika namun kemudian berubah menjadi hubungan penjajahan
dan penghisapan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa terhadap Bangsa Afrika..
Pada awalnya seorang
budak merupakan bentuk hukuman bagi orang yang berbuat kejahatan atau melanggar
aturan yang berlaku. Bentuk hukuman bagi orang yang terhukum tersebut adalah
dengan cara dipekerjakan secara paksa untuk melakukan apapun yang di kehendaki
oleh penguasanya. Bangsa Eropa dengan kecerdasannya melihat keadaan tersebut dan
dimanfaatkan sebagai peluang, para terhukum diminta oleh pedagang Eropa dan di
barter dengan senjata atau peralatan lainnya yang mereka bawa dari Eropa. Para budak sangat dibutuhkan oleh para pedagang Eropa sebab
pada saat itu bangsa Eropa tengah memerlukan tenaga kerja kasar untuk
dipekerjakan di perkebunan, pertambangan dan pabrik pabrik. Bangsa Afrika
menjadi pilihan mereka untuk dijadikan
budak oleh bangsa Eropa.
Mulanya menambahan kebutuhan akan budak dilakukan cara barter dengan pengusaha lokal Afrika, tetapi
kemudian dilakukan dengan perburuan dan penyerbuan serta penculikan ke desa
desa di daratan Afrika. Bangsa Afrika yang kalah persenjataan dibanding para
pendatang dari daratan Eropa tidak bisa banyak melawan sehingga mereka berhasil di tangkap. Para budak
yang berhasil ditangkap selanjutnya dibawa ke benua Amerika, mereka
dipekerjakan di perkebunan perkebunan gula, kopi dan sebagainya. yang
selanjutnya hasil bumi tersebut dibawa ke Eropa. Perlakuan perbudakan tersebut
berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 4 abad, antara abad 14 sampai dengan abad
ke 18 dimana pada awal abad 19 mulai diberlakukan penghapusan perbudakan
(abolishment).
Perjalan para budak sangat menyedihkan
Perjalanan para budak
dari Benua Afrika menuju Benua Amerika menempuh perjalanan yang sangat panjang
dalam kondisi sangat menyedihkan. Dengan kapal laut perjalanan mengarungi
samudra Atlantik, ditempuh selama 8 sampai 10 minggu. Selama dalam perjalanan
para pedagang Eropa memperlakukan para budak secara menyedihkan, tidak
manusiawai, mereka diperlakukan seperti binatang. Para budak berdesak desakan
di dalam kapal, mereka diberi makan sedikit, tidak ada toilet, sehingga mereka
buang kotoran ditempat yang sama. Keadaan seperti ini membuat para budak
banyak yang menderita sakit, stress dan tidak sedikit para budak yang berupaya
melakukan bunuh diri. Mereka tidak tahan menghadapi perjalanan yang kejam dan
mengerikan. Diantara mereka banyak yang mencoba meloncat dari kapal ke laut
untuk bunuh diri namun mereka gagal sebab sekeliling kapal telah di pasang
jaring. Bagi para pedagang budak, kematian budak merupakan kerugian bagi mereka.
Di Benua Amerika para
budak yang mereka bawa dari Benua Afrika selanjutnya di lelang oleh pedagang
budak. Para budak dipisahkan berdasarkan fisik
dan kesehatannya. Budak budak yang fisiknya sehat dan kuat dijual dengan
harga sangat tinggi, sementara yang lemah, tua, sakit akan dijual lebih murah
dan terjual terakhir.
Kehidupan Para Budak
Para Budak yang berada
di Amerika Utara biasanya dipekerjakan di pabrik. Dan para Budak yang berada di
Amerika Selatan dipekerjakan di perkebunan.
Kehidupan para budak sungguh menyedihkan.
- Setiap hari mereka harus bekerja keras dari matahari terbit hingga matahari terbenam, tanpa gaji dan perlakuan kasar. .
- Untuk tempat berlindung para budak harus membangun tempat tinggalnya sendiri dengan bahan seadanya.
- Seorang Budak harus menuruti kehendak Tuannya.
- Bila tidak menuruti kemauan Tuannya. Budak akan mendapatkan hukuman.
- Hukuman para budak biasanya dilakukan didepan para budak yang lain dengan tujuan sebagai bentuk intimidasi para budak yang lain agar tidak melakukan pembangkangan.Bentuk hukuman tergantung dari kesalahan yang telah dilakukan oleh para Budak.
Namun meskipun
perbudakan telah dihapuskan namun fakta yang kita lihat belakangan ini bahwa
perbudakan masih berlangsung. Ini terjadi di pabrik kuali milik Yuki Irawan.
Pengusaha memperlakukan karyawannya sewenang wenang. Mereka tidak di beri akses
ke dunia luar, mereka diberi makan 2 kali sehari dengan tahu dan tempe, mereka
tidak digaji, mereka bekerja setiap hari mulai jam 6 pagi hingga tengah malam,
tidak ada hari libur, jika pekerjaan lelet langsung mendapat hukuman, mereka
diperlakukan kasar, mereka tidak berganti baju berbulan bulan sebab semua
pakaiannya dirampas, mereka jarang mandi, tidur berdesakan tanpa kasur dan tanpa selimut. Sungguh kejam
sekali memperlakukan saudaranya sendiri seperti demikian.
Semoga pihak pihak
terkait dapat menyelesaikan perkara ini dengan hukuman berat karena banyak pelanggaran berdasarkan undang undang yang dilanggarnya. Semoga dapat dipertononkan kepada masyarakat
sehingga memberikan pelajaran bagi para pengusaha agar tidak menganggap
karyawan atau buruh sebagai budak, karyawan adalah mitra pengusaha yang dapat
bekerja sama dalam menjalankan roda perusahaan
Demikian sekilas
mengenai perbudakan yang mengeksploetasi manusia secara kejam, keji dan tidak
berperi kemanusiaan. Perbudakan merupakan kejahatan terhadap sesama insan yang membelenggu hak ajasi manusia.
Sumber inspirasi http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/12/sejarah-perbudakan-339615.html