Selamat jumpa lagi. Saat jalan jalan menyusuri mesin
pencari google, saya tertarik informasi yang dirilis oleh http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1365
dimana dalam informasinya 2 pelajar kelas XII SMA Laurentia Serpong yakni Jeffry Wicaksana 16 tahun dan Sheren Devina Soenario 17 tahun telah memenangi lomba di Kompetis 1st International Science Project (1st ISPro) dengan meraih medali emas. Penelitian yang dilakukannya mengenai helm bambu berjudul Bamboo Helmet From Composite Material
dimana dalam informasinya 2 pelajar kelas XII SMA Laurentia Serpong yakni Jeffry Wicaksana 16 tahun dan Sheren Devina Soenario 17 tahun telah memenangi lomba di Kompetis 1st International Science Project (1st ISPro) dengan meraih medali emas. Penelitian yang dilakukannya mengenai helm bambu berjudul Bamboo Helmet From Composite Material
Helm merupalan salah satu alat keselamatan
dalam mengendarai motor. Helm yang saat ini beredar sebagian besar terbuat dari
plastik sebagai lapisan luarnya. Lapisan luar tersebut rentan pecah jika
terkena benturan keras
apalagi terkena benturan pada sudut sudut benda, batok akan pecah dan sterofoam
pelindung dalamnya akan pecah juga . Keadaan tersebut tentu
sangat bersesiko bagi kepala.
Nah penggunaan bambu (terutama jenis bambu
tali) sebagai bahan pembuat batok menurut saya memang tepat, sebab bambu yang
dianyam akan menjadi pengikat
bahan batok helm dan melindungi batok pecah saat terjadi benturan
keras. Bambu mempunyai
material yang alot serta tidak mudah putus. Dari sifat bambu tersebut maka
bambu dapat diterapkan sebagai bahan batok helm. Dengan batok yang
anti pecah tersebut akan melindungi sterofoam yang ada di dalamnya tidak ikut
pecah atau sobek saat terjadi
benturan keras sehingga semakin sip dalam melindungi kepala.
Sebagai anak bangsa kita wajib mengacungkan jempol
pada siswa tersebut karena dari bahan bahan sederhana mereka dapat menjadikan
karya yang sangat bermanfaat serta dibutuhkan bagi masyarakat luas. Kita
berharap karya dari kedua remaja tadi tidak hanya untuk meraih medali semata
namun dapat diteliti lebih lanjut hingga benar benar dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari hari sehingga dapat diproduksi massal serata lebih
banyak nyawa manusia dapat terselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar